Warna yang mencolok dan warna-warni pada sebuah
binatang, terutama reptil bisa berarti sebuah bahaya. Hal tersebut
tercermin pada penemuan terbaru dari peneliti asal Panama. Mereka
baru-baru ini berhasil menemukan spesies katak beracun baru dengan warna
tubuh yang indah.
Tim peneliti dari gabungan dua perguruan tinggi di Panama menyatakan penemuan spesies katak Andinobates geminisae di daerah Donoso, Panama. Uniknya nama ilmiah dari katak tersebut diambil dari nama istri pemimpin penelitian, Geminis Vargas, Phys.org (27/09).
Pencarian terhadap spesies baru katak beracun tersebut dimulai dari
tahun 2011 silam dengan melalui dua tahap penemuan. Saat ini spesimen
katak beracun Andinobates geminisae tengah disimpan di tiga
universitas di Panama. Ahli reptil di penelitian tersebut menyatakan
bila pihaknya masih terus meneliti kombinasi warna dari spesies katak
beracun, mengingat satu jenis spesies dapat mempunyai kombinasi warna
dengan jumlah yang masif.
Salah satu spesies katak beracun baru yang ditemukan memiliki warna
oranye yang cukup cerah di seluruh tubuhnya. Peneliti yakin bila spesies
ini hanya terdapat di lingkup habitat yang kecil, sehingga mereka cukup
khawatir dengan keberlangsungannya di masa depan. Mengingat saat ini
banyak kolektor reptil yang mulai memburu katak-katak beracun karena
keindahan warnanya.
Katak Andinobates geminisae ditengarai masih kerabat dekat dari spesies katak beracun Oophaga pumilio.
Katak jenis tersebut tidak terlahir dengan racun di tubuhnya, melainkan
mendapatkan racun tersebut dari makanan. Akumulasi racun dari makanan
akan dikeluarkan lewat kulit sehingga katak-katak beracun sangat
berbahaya untuk disentuh.
Meski belum ada penelitian lanjutan terhadap kadar racunnya, tetapi katak Andinobates geminisae
berpotensi mempunyai racun yang dapat membunuh manusia. Salah satu
spesies katak beracun yang paling berbahaya bagi manusia adalah katak Phyllobates terribilis. Racun batrachotoxin-nya diklaim mampu membunuh beberapa manusia dewasa sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar